6 Spesies Hewan – Kepunahan spesies hewan sering kali di kaitkan dengan masa lalu yang jauh, seperti mamut atau di nosaurus. Namun, kenyataannya banyak spesies hewan yang baru saja punah di abad ke-21, sebagian besar akibat dampak perubahan iklim dan aktivitas manusia. Menurut laporan dari International Union for Conservation of Nature (IUCN), lebih dari 42.000 spesies hewan di dunia kini terancam punah, dan beberapa di antaranya telah menghilang dalam beberapa tahun terakhir. Berikut ini adalah beberapa contoh spesies yang telah punah baru-baru ini dan penyebab kepunahannya di rilis oleh kawanbpbatam.org.
1. Katak Kabut Gunung (Litoria nyakalensis)
6 Spesies Hewan – Katak endemik dari Australia ini terdaftar sebagai spesies yang punah pada tahun 2021. Penyebab utama kepunahannya adalah infeksi jamur Batrachochytrium dendrobatidis (Bd), yang mempengaruhi sistem pernapasan katak. Jamur Bd telah menyebabkan kematian massal pada berbagai spesies amfibi di seluruh dunia. Katak kabut gunung terakhir kali terlihat pada tahun 1990, dan meskipun berbagai upaya untuk melestarikan spesies ini di lakukan, mereka akhirnya di nyatakan punah.
2. Ikan Dayung Tiongkok (Psephurus gladius)
Ikan air tawar raksasa ini pernah menghuni Sungai Yangtze di Tiongkok dan di anggap salah satu ikan terbesar di dunia. Namun, setelah serangkaian faktor, termasuk polusi, pembangunan bendungan, dan penangkapan ikan berlebihan, ikan dayung Tiongkok di nyatakan punah pada tahun 2019. Ekosistem Sungai Yangtze yang terganggu membuat habitat asli ikan ini sulit untuk dipulihkan, yang berkontribusi pada hilangnya spesies tersebut.
3. Burung Po’ouli (Melamprosops phaeosoma)
Hanya di temukan di hutan Maui, Hawaii ini di nyatakan punah pada 2019 setelah tidak terlihat lagi sejak tahun 1974. Burung po’ouli terancam oleh hilangnya habitat alami mereka, serta predator asing seperti tikus, kucing, dan luwak. Penyakit yang di bawa oleh nyamuk juga memperburuk keadaan. Meskipun upaya konservasi di lakukan, burung ini tidak dapat di selamatkan. “Kepunahan po’ouli adalah sebuah pelajaran pahit mengenai pentingnya menjaga keanekaragaman hayati kita,” ujar Eric Vander Werf, seorang ahli konservasi dari Hawaii.
Baca juga:
Fosil Kecebong Tertua yang Ditemukan Mengungkap Evolusi Awal Anuran
4. Kadal Hutan Pulau Christmas (Emoia nativitatis)
Kadal endemik Pulau Christmas ini punah pada 2017, setelah terakhir kali di temukan mati di penangkaran pada 2014. Kepunahan kadal ini di pengaruhi oleh faktor-faktor seperti serangan dari spesies invasif seperti semut gila kuning dan ular serigala India. Ledakan populasi predator ini memperburuk persaingan untuk makanan dan tempat tinggal, yang menyebabkan penurunan drastis jumlah kadal hutan. “Kepunahan kadal ini meninggalkan kekosongan dalam ekosistem yang tidak bisa diisi kembali,” kata John Woinarski, ahli biologi konservasi dari Universitas Charles Darwin.
5. Kelelawar Pipistrelle Pulau Christmas (Pipistrellus murrayi)
Kelelawar pipistrelle, yang hanya di temukan di Pulau Christmas, dinyatakan punah pada 2016, menjadikannya mamalia pertama yang punah di Australia dalam 50 tahun terakhir. Hilangnya habitat, persaingan dengan spesies lain, dan pemangsaan merupakan faktor utama kepunahannya. Selain itu, lambatnya respon pemerintah dalam melindungi spesies-spesies terancam punah turut memperburuk keadaan.
6. Burung Berkacamata Putih (Zosterops conspicillatus)
Burung kecil dari pulau Guam ini terakhir kali di temukan pada 1980-an dan di nyatakan punah pada 2016. Kepunahan burung berkacamata putih di sebabkan oleh pemangsaan oleh predator yang di perkenalkan, seperti ular, serta kerusakan habitat akibat pembangunan manusia. Meskipun ada upaya untuk menyelamatkan spesies ini, keberadaan ular dan spesies predator lainnya yang mengancam burung ini membuat upaya tersebut gagal. Burung ini merupakan kerabat dekat dari spesies burung kacamata putih Saipan, yang juga menghadapi ancaman serupa.