Kadar Gula Darah yang Dianjurkan Penderita Diabetes Batal Puasa

Kadar Gula Darah – Menderita diabetes tidak menjadi halangan untuk mengikuti puasa Ramadhan.

Kendati demikian, jika Anda menderita diabetes, Anda tetap harus memerhatikan beberapa hal untuk menjalankan ibadah puasa Ramadhan dengan aman.

Salah satunya adalah harus cek kadar gula darah secara rutin, terutama jika mengalami gejala hipoglikemia atau hiperglikemia.

Merujuk Kementerian Kesehatan Republik Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), apabila hasil cek kadar gula darah kurang dari 60 mg/dl atau meningkat lebih dari 300 mg/dl, Anda dianjurkan untuk batal puasa.

Berikut artikel ini akan menjelaskan lebih lanjut tentang hipoglikemia dan hiperglikemia yang bisa menjadi alasan Anda batal puasa.

Baca juga : Kondisi Terkini Perdana Menteri Singapura Usai Positif COVID-19

Kenapa penderita diabetes harus batal puasa?

Jika kadar gula darah Anda kurang dari 60 mg/dl, berarti Anda mengalami hipoglikemia saat puasa Ramadhan.

Sedangkan, kadar gula darah Anda di atas di atas 300 mg/dl, berarti Anda mengalami hiperglikemia.

Baik hipoglikemia maupun hiperglikemia adalah keadaan yang berpotensi menyebabkan komplikasi diabetes yang membahayakan nyawa.

Kedua kondisi tersebut memiliki beberapa gejala.
Gejala hipoglikemia

Dikutip dari WebMD, gejala kadar gula darah rendah mungkin berbeda, tergantung pada seberapa rendah kadarnya.

Gejalanya bisa meliputi:

– Sangat kelaparan
– Gemetaran
– Kecemasan
– Berkeringat
– Kulit pucat
– Detak jantung cepat atau tidak teratur
– Mudah mengantuk
– Pusing
– Mudah tersinggung
– Kelelahan (fatigue)
– Kesemutan atau mati rasa, terutama di pipi, bibir, dan lidah

Terkadang, kadar gula darah Anda bisa turun saat Anda tidur. Kondisi ini di sebut sebagai hipoglikemia nokturnal.

Gejala hipoglikemia nokturnal meliputi:

– Kesulitan tidur

– Mimpi buruk

– Memanggil saat tidur

Saat hipoglikemia bertambah parah, gejalanya mungkin meliputi :

– Kebingungan

– Perilaku aneh

– Kesulitan berjalan

– Pingsan

– Kejang

Jika Anda merasa kadar gula darah rendah saat puasa Ramadhan, segera cek kadar gula darah.

Jika kadar gula darah Anda kurang dari 60 mg/dl, Kemenkes RI merekomendasikan untuk batal puasa dengan mempertimbangkan keselamatan nyawa Anda.

Gejala hiperglikemia

Gejala kadar gula darah tinggi bisa meliputi:

– Haus yang terus-menerus

– Sakit kepala

– Kesulitan berkonsentrasi

– Penglihatan kabur

– Sering buang air kecil

– Kelelahan (perasaan lemah dan lelah)

– Penurunan berat badan

Gejala hiperglikemia yang semakin parah bisa menyebabkan :

– Infeksi vagina dan kulit

– Luka dan bisul yang lambat sembuh

– Penglihatan lebih buruk

– Kerusakan saraf, menyebabkan kaki terasa nyeri, dingin, atau tidak sensitif, rambut rontok pada ekstremitas bawah atau disfungsi ereksi

– Masalah perut dan usus seperti sembelit kronis atau diare

– Kerusakan pada mata, pembuluh darah, atau ginjal

 

Jika gejala hiperglikemia menjadi sangat serius, Anda bisa mengalami kondisi yang di sebut ketoasidosis.

Ini terjadi ketika Anda tidak dapat memproses glukosa, hati Anda membuat zat kimia yang di sebut keton untuk di gunakan tubuh sebagai bahan bakar.

Kekurangan insulin yang di sertai dengan terlalu banyak keton menyebabkan darah Anda menjadi asam.

Baca juga : Kandungan Buah Durian Apa Saja? Ini Ulasannya…

Hiperglikemia yang menyebabkan ketoasidosis gejalanya meliputi:

– Merasa mual dan muntah

– Kehilangan terlalu banyak cairan tubuh (dehidrasi)

– Sakit perut

– Napas berbau buah

– Kesulitan bernapas

– Jantung berdetak terlalu cepat

– Kebingungan

– Pingsan atau tidak sadarkan diri

Ketoasidosis merupakan kondisi darurat dan dapat menyebabkan koma atau kematian.

Anda harus segera di bawa ke rumah sakit, jika merasakan gejala seperti di atas.

Pada saat itu, tentu para pakar kesehatan merekomendasikan Anda untuk batal puasa.

Mengutip RSUD dr. Iskak Tulungagung, penusukan jarum ke dalam kulit untuk pemeriksaan kadar gula darah tidak membatalkan puasa.

faktanya, periksa teratur gula darah Anda, terutama jika Anda merasakan sakit dan ada gejala dari gula darah rendah atau tinggi.

Sebelum menjalankan puasa Ramadhan, para pakar telah merekomendasikan penderita diabetes berkonsultasi dengan dokter untuk mengatur dosis dan jadwal penggunaan obat atau insulin.

Exit mobile version